Ya Asyiqol Musthofa

Sabtu, 22 September 2012

Anggota badan kita akan menjadi saksi amal perbuatan kita di akherat nanti

حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ أَبِي عُمَرَ حَدَّثَنَا سُفْيَانُ عَنْ سُهَيْلِ بْنِ أَبِي صَالِحٍ عَنْ أَبِيْهِ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ:
قَالُوْا يَا رَسُوْلَ اللهِ هَلْ نَرَى رَبَّنَا يَوْمَ الْقِيَامَةِ قَالَ هَلْ تُضَارُّوْنَ فِي رُؤْيَةِ الشَّمْسِ فِي الظَّهِيْرَةِ لَيْسَتْ فِي سَحَابَةٍ قَالُوا لاَ قَالَ فَهَلْ تُضَارُّوْنَ فِي رُؤْيَةِ الْقَمَرِ لَيْلَةَ الْبَدْرِ لَيْسَ فِي سَحَابَةٍ قَالُوْا لاَ قَالَ فَوَالَّذِي نَفْسِي بِيَدِهِ لاَ تُضَارُّوْنَ فِي رُؤْيَةِ رَبِّكُمْ إِلاَّ كَمَا تُضَارُّوْنَ فِي رُؤْيَةِ أَحَدِهِمَا قَالَ فَيَلْقَى الْعَبْدَ فَيَقُوْلُ أَيْ فُلْ أَلَمْ أُكْرِمْكَ وَأُسَوِّدْكَ وَأُزَوِّجْكَ وَأُسَخِّرْ لَكَ الْخَيْلَ وَاْلإِبِلَ وَأَذَرْكَ تَرْأَسُ وَتَرْبَعُ فَيَقُوْلُ بَلَى قَالَ فَيَقُوْلُ أَفَظَنَنْتَ أَنَّكَ مُلاَقِيَّ فَيَقُوْلُ لاَ فَيَقُوْلُ فَإِنِّي أَنْسَاكَ كَمَا نَسِيْتَنِي ثُمَّ يَلْقَى الثَّانِيَ فَيَقُوْلُ أَيْ فُلْ أَلَمْ أُكْرِمْكَ وَأُسَوِّدْكَ وَأُزَوِّجْكَ وَأُسَخِّرْ لَكَ الْخَيْلَ وَاْلإِبِلَ وَأَذَرْكَ تَرْأَسُ وَتَرْبَعُ فَيَقُوْلُ بَلَى أَيْ رَبِّ فَيَقُوْلُ أَفَظَنَنْتَ أَنَّكَ مُلاَقِيَّ فَيَقُوْلُ لاَ فَيَقُوْلُ فَإِنِّي أَنْسَاكَ كَمَا نَسِيْتَنِي ثُمَّ يَلْقَى الثَّالِثَ فَيَقُوْلُ لَهُ مِثْلَ ذَلِكَ فَيَقُوْلُ يَا رَبِّ آمَنْتُ بِكَ وَبِكِتَابِكَ وَبِرُسُلِكَ وَصَلَّيْتُ وَصُمْتُ وَتَصَدَّقْتُ وَيُثْنِي بِخَيْرٍ مَا اسْتَطَاعَ فَيَقُوْلُ هَاهُنَا إِذًا قَالَ ثُمَّ يُقَالُ لَهُ اَلْآنَ نَبْعَثُ شَاهِدَنَا عَلَيْكَ وَيَتَفَكَّرُ فِي نَفْسِهِ مَنْ ذَا الَّذِي يَشْهَدُ عَلَيَّ فَيُخْتَمُ عَلَى فِيْهِ وَيُقَالُ لِفَخِذِهِ وَلَحْمِهِ وَعِظَامِهِ اَنْطِقِي فَتَنْطِقُ فَخِذُهُ وَلَحْمُهُ وَعِظَامُهُ بِعَمَلِهِ وَذَلِكَ لِيُعْذِرَ مِنْ نَفْسِهِ وَذَلِكَ الْمُنَافِقُ وَذَلِكَ الَّذِي يَسْخَطُ اللهُ عَلَيْهِ
16 – (2968)
Telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Abu Umar telah menceritakan kepada kami Sufyan dari Suhail bin Abu Shalih dari ayahnya dari Abu Hurairah Radhiyallaahu’anhu, ia berkata:
Mereka bertanya: Wahai Rasulullah, apakah kita akan melihat Rabb kita pada hari kiamat? Beliau balik bertanya: Apakah kalian membahayakan (orang lain) saat melihat matahari disiang hari yang tidak ada awannya? mereka menjawab: Tidak. beliau bertanya lagi: Apakah kalian membahayakan (orang lain) saat melihat bulan dimalam purnama yang tidak ada awannya? Mereka menjawab: Tidak. beliau bersabda: Demi Dzat yang jiwaku berada ditanganNya, kalian tidak membahayakan (orang lain) saat melihat Rabb kalian kecuali seperti kalian membahayakan (orang lain) saat melihat salah satunya. Beliau meneruskan: LaluIa menemui hamba kemudian bertanya: Hai fulan, bukankah Aku telah memuliakanmu, menjadikanmu pemimpin, menikahkanmu, Aku tundukkan kuda dan unta untukmu, Aku membiarkanmu menjadi pemimpin dan ditaati?  ia menjawab: Benar. Ia bertanya: Apa kau mengira akan bertemu denganku?  ia menjawab: Tidak. Allah berfirman: Sesungguhnya Aku melupakanmu seperti kau melupakanKu. Setelah itu Allah menemui hamba yang kedua , Allah berfirman: Hai fulan, bukankah Aku telah memuliakanmu, menjadikanmu pemimpin, menikahkanmu, Aku tundukkan kuda dan unta untukmu, Aku membiarkanmu menjadi pemimpin dan ditaati?  ia menjawab: Benar. Ia bertanya: Apa kau mengira akan bertemu denganku?  ia menjawab: Tidak. Allah berfirman: Sesungguhnya Aku melupakanmu seperti kau melupakanKu. Setelah Dia menemui hamba yang ketiga , lalu Allah berfirman padanya seperti itu, hamba itu berkata: Wahai Tuhanku, aku beriman kepadaMu, pada kitabMu, pada rasulMu, aku shalat, puasa dan bersedekah,  lalu ia memuji kebaikan semampunya kemudian Allah berfirman: (Berhentilah) disini kalau begitu. Setelah itu dikatakan padanya: Sekarang, kami mengutus saksi kami untukmu. Ia Berfikir dalam hatinya, siapa gerangan yang akan bersaksi untuknya. Kemudian mulutnya ditutup dan dikatakan kepada paha, daging dan tulangnya : Berbicaralah. Lalu paha, daging dan tulangnya mengucapkan perbuatannya. Demikian itu supaya menjadi alasan untuk dirinya. Itulah orang munafik, itulah orang yang dimurkai Allah.
(Shahih Muslim 2968-16)
حَدَّثَنَا أَبُوْ بَكْرِ بْنُ النَّضْرِ بْنِ أَبِي النَّضْرِ حَدَّثَنِي أَبُوْ النَّضْرِ هَاشِمُ بْنُ الْقَاسِمِ حَدَّثَنَا عُبَيْدُ اللهِ الأَشْجَعِيُّ عَنْ سُفْيَانَ الثَّوْرِيِّ عَنْ عُبَيْدٍ اَلْمُكْتِبِ عَنْ فُضَيْلٍ عَنِ الشَّعْبِيِّ عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ قَالَ:
كُنَّا عِنْدَ رَسُوْلِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَضَحِكَ فَقَالَ هَلْ تَدْرُوْنَ مِمَّ أَضْحَكُ قَالَ قُلْنَا اَللهُ وَرَسُوْلُهُ أَعْلَمُ قَالَ مِنْ مُخَاطَبَةِ الْعَبْدِ رَبَّهُ يَقُوْلُ يَا رَبِّ أَلَمْ تُجِرْنِي مِنَ الظُّلْمِ قَالَ يَقُوْلُ بَلَى قَالَ فَيَقُوْلُ فَإِنِّي لاَ أُجِيْزُ عَلَى نَفْسِي إِلاَّ شَاهِدًا مِنِّي قَالَ فَيَقُوْلُ كَفَى بِنَفْسِكَ الْيَوْمَ عَلَيْكَ شَهِيْدًا وَبِالْكِرَامِ الْكَاتِبِينَ شُهُودًا قَالَ فَيُخْتَمُ عَلَى فِيْهِ فَيُقَالُ  ِلأَرْكَانِهِ اَنْطِقِي قَالَ فَتَنْطِقُ بِأَعْمَالِهِ قَالَ ثُمَّ يُخَلَّى بَيْنَهُ وَبَيْنَ الْكَلاَمِ قَالَ فَيَقُوْلُ بُعْدًا لَكُنَّ وَسُحْقًا فَعَنْكُنَّ كُنْتُ أُنَاضِلُ
17 – (2969)
Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin An Nadhir bin Abu An Nadhir telah menceritakan kepadaku Hasyim bin Al Qasim telah menceritakan kepada kami Ubaidullah Al Asyja’i dari Sufyan Ats Tsauri dari Ubaid Al Muktib dari Fudhail dari Asy Sya’bi dari Anas bin Malik Radhiyallaahu’anhu , ia berkata:
Suatu ketika kami pernah bersama Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam, beliau tertawa dan bertanya : Tahukah kalian apa yang membuatku tertawa? Ia berkata: Kami menjawab: Allah dan RasulNya lebih tahu. Beliau bersabda: Aku menertawakan percakapan seorang hamba dengan Rabbnya. Ia berkata: ‘Wahai Rabb, bukankah Engkau telah menghindarkanku dari kelaliman?  Dia menjawab: Ya. Ia berkata: Sesungguhnya aku tidak mengizinkan jiwaku kecuali untuk menjadi saksi atas diriku sendiri. Beliau meneruskan: Diapun berkata: Kalau begitu pada hari ini cukuplah jiwamu yang menjadi saksi atas dirimu (QS: Al Israa`: 16) dan juga para malaikat yang mulia yang mencacat amalanmu menjadi para saksi. Beliau meneruskan: Lalu dibungkamlah mulutnya dan dikatakan kepada anggota badannya: Bicaralah. Maka anggota badannya pun mengungkap semua amal perbuatan yang dilakukannya. Beliau meneruskan : Kemudian dilepaskanlah antara ia dan ucapannya hingga ia berkata: Celakalah kalian, bukankah aku dulu membelamu?
(Shahih Muslim 2969-17)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar